Wednesday, July 10, 2013

Membuat Ledakan di 3DS Max


karya lama, dibikin di laptop dual core, 3ds max 9 dan afterburn plugin
1. tanknya sangat low poly, donlot model gratisan, trus modif dikit biar ringan2
2. animatenya cuma geser tank-nya dan gerak rodanya pake path deform kaya yg pernah ada di tutornya mba'e M.n. Handoyo
3. efek ledakan pake afterburn (asepnya ketebelan, salah setting),
some of exploding tutorialnya bisa liat disini

4. render pake mental ray
5. editing di after effect

Met Jalan ya Pa

Hari ini, udah 11 hari papa ninggalin kami sekeluarga, tepatnya tanggal 1 Juli 2013 kemarin di usia 63 tahun. Jadinya tahun ini, kami sekeluarga akan merasakan puasa dan lebaran yang pertama kalinya tanpa papa tercinta. InshaAllah kami diberikan kekuatan. Papa dimakamkan ditumpuk di satu makam dengan Almarhumah mama kami Yuhartini Djauhari binti Adham Nahrawi yang lebih dulu meninggalkan kami.

Papa kami, dengan nama lengkap Djauhari Arief bin Muhammad Said Arief adalah seorang yang rendah hati, jujur, tanggung jawab, ikhlas dan banyak mengabdikan dirinya pada masyarakat. Kami banyak belajar dari dia soal kejujuran dan keikhlasan. Beberapa tahun belakangan ini, papa memang banyak bekerja penuh keikhlasan sejak jd pengurus RT, organisasi di masjid, acara2 masjid dan trakhir menjadi bendahara di sebuah lembaga pembelajaran di masjid dekat tempat tinggal keluarga di bilangan daerah Larangan, Tangerang.

Selama bekerja tersebut, papa tidak meminta bayaran, bekerja dengan penuh keikhlasan, bahkan dipercaya beberapa kali untuk memegang uang yang ga sedikit jumlahnya. Kadang ane mikir, papa  kuat banget ya, megang amanah segini banyak dan ikhlas ga dibayar. Bahkan kadang ada yg ngasi uang pun lebih sering ditolak. Bisa ga ya kami semua anak2nya nanti bisa seikhlas dan sejujur beliau.

Buahnya kelihatan belakangan ini, sejak beliau sakit, banyak sekali bantuan berdatangan tanpa diminta, bahkan saat beliau dipanggil oleh Sang Maha Kuasa pun, banyak kawan2nya yang sering bekerja dengannya datang mengantar kepergiannya, bahkan sampai beberapa hari setelah meninggalnya beliau pun, masyarakat sekitar datang untuk mengadakan acara (tahlilan) membacakan doa yang amat menghibur keluarga kami yang sedang berduka. Acara tahlilan ini, 3 hari pertamanya pun diusulkan oleh beberapa sahabatnya. Bahkan di hari ketiga ada beberapa wejangan dari seorang ustadz yang datang langsung dari Timur Tengah sana (beliau native speaker asli, bahkan ngomongnya pake penterjemah), beliau datang bersama kawannya yang menjadi sahabat papa yang banyak mengisi acara2 ceramah, diskusi dan pengajian. Ga nyangka, acara dadakan, tanpa rencana, bisa jadi mengharukan dan menghibur sekali, tanpa bayaran pula. Dan ga nyangka juga, kalau teman2 papa itu ada di berbagai kalangan.

Tulisan ini dibuat untuk mengenang papa tercinta yang sudah meninggalkan kami anak2nya (Harry Renanda, Yudha Yuliansyah dan Firmansyah Akbar), serta mama kami Ibu "Lala" Djamilah yang sudah menemani papa tanpa keluhan selama berpuluh tahun lamanya baik sehat maupun sakit, suka maupun duka. Semoga papa sekarang berada dalam penjagaan Allah di tempat sebaik2nya, dan diterima semua amal ibadahnya, dan semoga kami semua yang sudah ditinggalkan olehnya diberi kekuatan dan pembelajaran yang baik dari nilai2 kehidupan yang sudah beliau contohkan selama hidupnya.

Terima kasih untuk semua bantuan dari semua sahabat, teman, rekan sejawat papa, keluarga, saudara dan berbagai pihak lainnya yang tidak sanggup kami sebutkan satu persatu. Terima kasih atas bantuannya baik semasa hidup papa, saat pengurusan jenazah dan mengantar beliau ke tempat peristirahatan terakhir, dan juga sepeninggal beliau.

Met jalan ya pa, semoga papa bisa merasakan buah dari usaha papa selama di dunia ini. Moga heppi terus disana. InshaAllah kami semua bisa nyusul dan kita semua bisa dipertemukan di tempat sebaik2nya tempat yang pernah diciptakan oleh Allah Yang Maha Pemurah.

 


tempat peristirahatan terakhir

Papa Djauhari Arief (1 April 1950 - 1 Juli 2013)